Halaman

Senin, 20 Mei 2013

GITAR

SEJARAH GITAR







   
Gitar Modern ( Electric )
Artikel ini akan bercerita tentang sejarah yang diketahui tentang instrumen gitar sebelum tahun 1650. Disebut yang diketahui karena banyak evolusi tentang instrumen ini tidak diketahui tetapi hanya diambil dari gambar-gambar, pahatan dan lain-lainnya.
Alat musik Lute dari Eropa akan menjadi awalnya. Alat musik ini dikembangkan dari alat musik Arab yang bernama Oud dan memiliki antara 12 sampai 24 senar dimana alat musik ini dimainkan dengan memetik sepasang senar untuk 1 nada (seperti Anda memainkan gitar 12-senar). Senarnya dibuat dari catgut (sheep intestine) dan fretnya dibuat dari catgut yang diikat di seputar fingerboard/neck dengan beberapa fret dari kayu atau gading yang dilekatkan pada ujung atas soundboardnya. Fret dan soundboard memiliki ketinggian yang sama, berbeda dengan fret gitar jaman modern yang pada umumya lebih tinggi dari soundboardnya dan banyak inlay nya yang merupakan ornamen-ornamen. Bentuk instrumen ini menyerupai buah pir dan dibulatkan belakangnya seperti setengah bentuk buah melon. Bridge nya tidak memiliki saddle dan tuning head nya mirip dengan biola.
Theorbo merupakan variasi dari lute dengan beberapa extra senar. Perbedaannya dengan lute adalah bahwa Theorbo memiliki senar extra seperti tersebut diatas dan tuning head yang sejajar dengan necknya, dimana tuning head untuk lute mirip dengan biola. Nada-nadanya mencakup nada bass-bariton.
Arch lute merupakan instrumen yang mirip dengan lute tetapi Arch lute lebih condong ke arah melodi daripada lute.
Lute biasa distem dengan nada-nada tinggi. Jika gitar jaman sekarang distem di E, lute distem di A yang merupakan dua setengah nada lebih tinggi daripada E.
Lute bisa distem dan dimainkan sama dengan gitar (finger picking atau pick). Ini dinamakan new tuning. Bisa juga pasangan senar yang ketiga dari lute distem turun setengah nada dari new tuning. Steman untuk lute juga tidak distandardisasi sebelum pertengahan tahun 1700an. Para pemain bisa menyetemnya sesuai dengan kemauan mereka. Jadi tidak harus distem di A.
Lute sendiri bukan merupakan nenek moyang langsung dari gitar, tetapi merupakan satu dari pendahulunya. Yang penting disini adalah bahwa lute memberikan kontribusi besar kepada perkembangan gitar sampai kepada bentuknya yang sekarang ini. Dan di Spanyol, dimana gitar benar-benar dikembangkan, lute sering disamakan dengan moor yang menyebabkan lute tidak begitu populer.
Instrumen lain yang tidak kalah kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick.
Guitarra Moresca merupakan instrumen dengan 4 pasang senar dengan bentuk oval menyerupai telur dan fretboardnya dilapisi dengan kulit seperti pada banjo. Popularitas instrumen ini adalah pada abad ke-13.
Guitarra Latina juga merupakan instrumen dengan 3 atau 4 pasang senar dengan bentuk body yang kecil menyerupai ukulele bariton dan gitar parlor. Instrumen ini cukup populer di abad ke-13. Fretboard nya dibuat dari kayu tetapi sisanya menyerupai Guitarra Moresca.
Guittern merupakan instrumen dengan 5 pasang senar dan dimainkan dengan fingerpicking atau pick. Bentuknya bervariasi tetapi yang paling umum adalah seperti bentuk biola dan mempunyai bridge dan tailpiece yang bisa digerakkan untuk mengencangkan senar, walaupun kadangkala senar dikencangkan di bridge yang tanpa saddle. Setiap pasang senar distem menurut unison tapi kadang-kadang disetem secara oktaf.
Chittarra Battente adalah instrumen yang menggunakan senar kawat dan mempunyai soundboard yang sudutnya dibuat ke belakang body. Populer di tahun 1500an dan menggunakan fret permanen dari besi.
Bandora merupakan variasi dari cittern dengan bagian body belakang yang rata dan berbentuk mirip dengan A-Style mandolin.
Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana.
Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak.
Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.
Baroque Guitar muncul pada awal abad ke-17. Gitar ini menggunakan senar nilon, mempunyai body yang panjang dan slim dengan bagian atas dan bawah yang sama besarnya. Tuning headnya dibuat dari kayu dan dipasang seperti pada gitar klasik. Fretnya apakah terbuat dari kayu, metal ataupun gading adalah permanen.
Semua instrumen yang tersebut diatas kebanyakan mempunyai fingerboard yang sama tingginya dengan soundboardnya. Fingerboard yang dinaikkan seperti sekarang ini belum ada sampai dengan adanya Parlor Guitars.
Six String Guitar gitar yang sebenarnya, belum berkembang sampai dengan tahun 1750.
Parlor Guitars sangat mirip dengan Baroque Guitar dengan perkecualian bahwa tuning untuk Parlor Guitars biasanta lebih mekanikal. Kira-kira setelah 1820, bagian bawah body dibuat lebih besar dari bagian atasnya. Gitar ini mirip dengan Washburn tahun 1887.
Gitar klasik modern yang kita lihat sekarang ini belum berkembang sampai tahun 1840 di Spanyol.

ini merupakan pemain gitar clasic :

Senin, 29 April 2013

VIDEO KEREN NI CUY





Petikan gitar klasik

Petikan gitar klasik
Banyak pemain gitar yang ada di sekitar kita, kalau teman-teman lihat dan amati “apakah juga banyak di antara mereka yang bisa bermain petikan gitar klasik (finger style)?” Pasti akan lebih sedikit dijumpai. Karena memang peminat pemain gitar yang ingin memainkan petikan gitar sedikit dibanding dengan peminat pemain gitar yang ingin memainkan rhythm dan melodi gitar.
Seiring berjalannya waktu, Kak Puhawang sering mendapat sms dari teman-teman pembaca blog dan website Les Gitar Malang.. mereka menanyakan tentang bagaimana cara memainkan petikan gitar, dan yang mereka maksudkan adalah bermain petikan gitar klasik (finger style). Berarti, sekarang permainan gitar klasik mulai semakin disenangi oleh para pemain gitar saat ini.
Ok, untuk menjawab keingintahuan teman-teman tentang bagaimana cara bermain petikan gitar klasik, Kita mulai saja ya… Silahkan menyimak dengan seksama :)
Petikan gitar klasik atau fingerstyle merupakan cara memaninkan gitar dengan cara memetik senar gitar satu per satu maupun memetik beberapa senar gitar bersamaan. Untuk kesempatan kali ini Kita akan membahas cara memainkan petikan gitar klasik, lebih fokusnya bagaimana cara tangan kanan kita memetik senar demi senar bergantian.
Ada 2 teknik dasar dalam memetik senar:
- Rest Stroke
Cara melakukan Rest Stroke yaitu sbb; tekan sembarang kolom pada senar pertama gitar, lalu petiklah dengan jari telunjuk, dan setelah selesai memetik, jari telunjuk bersandar (rest) pada senar ke-dua.
- Free Stroke
Cara melakukan Free Stroke yaitu sbb; tekan sembarang kolom pada senar pertama gitar, lalu petiklah dengan jari telunjuk, dan setelah selesai memetik, jari telunjuk tidak bersandar (free) pada senar ke-dua.
Perlu teman-teman ketahui pembagian jari kanan yang digunakan untuk memetik sbb:
- ibu jari      : memetik senar Bass (4, 5, dan 6)
- jari telunjuk : memetik senar 3
- jari tengah   : memetik senar 2
- jari manis    : memetik senar 1
Ini hanya untuk dasarnya dulu, nanti untuk pengembangannya bisa di variasi lagi. Trus kenapa Kak Puhawang membagi keempat jari kanan pemetik senar seperti di atas? alasannya adalah ketika telapak tangan Kita tempelkan pada Bridge gitar, maka secara otomatis letak jari-jari tersebut berdekaan dengan senar yang dipetik. Jari mana saja dan senar mana yang saling berdekatan? Ok, lihat lagi “Pembagian Jari Kanan” di atas.
Sebagai latihan dasar petkan gitar klasik, silahkan teman-teman membaca dan memainkan tablature berikut:

latihan petikan gitar klasik 1
Chord E7
Mainkan Free Stroke ketika memetik senar no. 3, 2, 1 (dipetik oleh jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis), dan 4 (dipetik ibu jari)
Mainkan Rest Stroke ketika memetik senar no. 5 dan 6 ( dipetik oleh ibu jari)

latihan petikan gitar klasik 2
Chord Am
Mainkan Free Stroke ketika memetik senar no. 3, 2, 1 (dipetik oleh jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis), dan 4 (dipetik ibu jari)
Mainkan Rest Stroke ketika memetik senar no. 5  ( dipetik oleh ibu jari)

Silahkan berlatih tablature di atas. Misalnya teman-teman ingin berlatih petikan gitar klasik dengan nada-nada, chord atau variasi yang lain langsung aja “comment” artikel ini… dengan segera akan saya balas..
Pasti Bermanfaat !!!
Smangad !!!




Tips Belajar Gitar Klasik

belajar-gitar.jpg

Selamat Pagi Sahabat, admin mau share tentang gitar klasik nih, Wah Semenjak kemunculan acoustic fingerstyle guitarist Indonesia, Jubing Kristianto, rasanya bermain gitar klasik terasa lebih menarik untuk dipelajari. Setidaknya karena dua alasan berikut:
Panggilan jiwanya untuk menjadi gitaris profesional membuatnya meninggalkan pekerjaannya sebagai wartawan sebuah tabloid yang sudah lama digelutinya. Tentu ia begitu mencintai alat musik ini dengan beragam bunyi dan komposisi lagu yang bisa dihasilkan dari gitar. Tidak sedikit penghargaan yang sudah diraihnya.
Kagum rasanya melihat musisi profesional yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk menggeluti musik. Musik sebagai profesi utama. Dan untuk yang satu ini kawan, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk berlatih. Misalnya saja, menurut sebuah referensi, untuk menjadi pemain biola profesional dibutuhkan waktu berlatih setidaknya 7-8 jam sehari! Persis seperti orang kantoran. Saya rasa tidak jauh berbeda juga untuk alat musik lainnya. Sampai berapa lama? Jika ingin menjadi outliers, setidaknya lakukanlah minimal selama 10 tahun horeee!.
Bergantung pada motivasi Anda bermain musik, Anda dapat menentukan besarnya pengorbanan (waktu, biaya, dan sebagainya) yang akan Anda lakukan. Bagi saya yang tidak bercita-cita menjadi musisi profesional, rasanya cukuplah belajar dan melancarkan permainan setengah sampai 1 jam sehari. Satu jam terasa sudah cukup mewah. Lumayan, selain menghibur diri, rasanya bisa sekalian senam otak
Kapan waktu terbaik untuk berlatih, dan bagaimana? Setiap orang punya waktu-waktu tertentu yang dirasa optimal untuk berlatih musik. Bagi saya, waktu itu adalah pagi hari, saat pikiran dan tenaga masih segar. Berhubung saat berlatih banyak melakukan kesalahan  , maka pikiran yang segar dan mood yang baik akan sangat membantu. Selain itu, sebelum mulai bekerja (dan berpikir), senam otak di pagi hari akan membantu ‘membangunkan’ dan menyiapkan otak untuk berpikir kreatif. Sebagai referensi, tips berlatih salah satunya dapat dibaca di sini.

Intinya, musisi profesional telah menginspirasi orang lain untuk menemukan keindahan dan kecintaan yang diwujudkan dalam permainan yang indah dan ‘dalam’. Mendengarnya membuat kita jatuh hati sehingga tertarik untuk ikut mempelajarinya. Untuk kasus gitar klasik ini, walaupun sempat mengikuti les gitar klasik saat SMP, tapi rasanya ‘hambar’ sehingga ditinggalkan. Nah, kehadiran bung Jubing dan permainannya telah membangkitkan kenangan lama dan mengubah rasa ‘hambar’ tadi menjadi ‘manis’. Walaupun terasa ‘pahit’ saat berlatih, tapi kalau sudah bisa, ‘manis’ rasanya.

Banyak lagu-lagu Indonesia dalam albumnya yang diaransemen ulang untuk dimainkan dengan gaya acoustic fingerstyle tersebut seperti Ambilkan Bulan, Melati dari Jayagiri, Indonesia Pusaka, Delman Fantasy, Hujan Fantasy, dan sebagainya. Menurutnya, komposisi lagu-lagu Indonesia lama ini tidak kalah menarik dibanding lagu-lagu import. Ini menarik sekali. Setelah diaransemen ulang, lagu-lagu tersebut terdengar ‘ramai’ dan indah. Bangga juga rasanya memainkan lagu Indonesia asli dalam gaya gitar klasik. Biasanya kan yang dimainkan adalah karya-karya komposer Barat yang kita sama sekali tidak mengerti cerita lagu-lagu itu, atau kalaupun tahu, rasanya tidak nyambung dengan iklim kehidupan tanah air ini. Keren sih kalau sudah memainkan karya-karya klasik yang njelimet dan terasa ‘tinggi’. Lalu orang-orang bertepuk tangan tanda kagum. Kagum karena tampak canggih, walaupun tidak mengerti ceritanya
Dilihat dari aransemennya, jelas tak mudah untuk dibuat. Jadi, salut untuk bung Jubing yang sudah menyumbangkan karya aransemen lagu-lagu Indonesia untuk gitar klasik. Singkatnya, senang dan bangga memainkan lagu Indonesia dengan gaya acoustic fingerstyle.

Dua alasan ini cukup, kan?  
Lalu, belajarnya mulai dari mana?
Banyak jalan untuk memulai belajar gitar klasik ini. Paling mudah ya ikut kursus. Tak perlu banyak urusan, ikuti saja kurikulum yang sudah disediakan. Atur waktu, bayar gurunya, beli bukunya, selesai urusan. Tapi jangan lupa berlatih dan berlatih. Biasanya untuk yang satu ini butuh motivasi lebih. Secara alami kita akan malas berlatih. Rasanya sudah cukup dengan mengikuti kursus dan hadir saat jam pelajaran. Bangga sudah ikut kursus, padahal kan baru mulai, belum  bisa apa-apa. Seringkali waktu kursus yang hanya setengah jam habis untuk melatih materi pertemuan sebelumnya karena tidak dilatih di rumah. Semakin sulit lagu, semakin butuh waktu berlatih. Jika tidak disikapi dengan baik, sayang uang dan sayang waktu. Lalu akhirnya frustasi karena merasa semakin tertinggal. Semenjak itu siswa tidak pernah datang lagi (gurunya juga tidak mencari), dan les gitar pun berakhir tragis. Bagaimana, terasa menjiwai, bukan? Maklumlah, pengalaman pribadi

Tentu banyak pula siswa yang sukses mengikuti kursus ini. Syaratnya selain bakat, dukungan orang tua, lingkungan, guru, dan fasilitas, tentu tidak lupa berlatih dan berlatih. Sayang sekali tidak ada cara instan bermain musik. Ada sih, kalau melihat judul buku-buku musik rilis terbaru belakangan ini. “Menjadi gitaris handal dalam sehari”,”Cara Cepat Bermain Keyboard”, “Jurus Cepat Menguasai Accord”, dan sebagainya. Sebagai catatan, contoh tersebut bukanlah judul asli buku, saya hanya mengarang indah sesuai ingatan yang intinya menawarkan cara instan jago bermusik. Bisa jadi memang bisa dikuasai dalam waktu singkat untuk jurus-jurus atau lagu-lagu tertentu, tapi biasanya penulis tetap sangat menyarankan untuk memperbanyak latihan. Lagipula, kita membutuhkan bumbu-bumbu kesalahan dan kesulitan untuk mendapatkan feeling yang pas, bukan begitu?

Cara berikutnya adalah dengan otodidak. Belajar sendiri. Sumbernya? Wuih, banyak sekali. Situs, buku, software, apapun namanya banyak sekali memberikan pelajaran semacam jump start atau quick start bermain gitar klasik. Metodenya macam-macam, tinggal pilih sesuai kebutuhan dan kesukaan. Yang jelas tidak ada jaminan mutu, karena tidak ditemani guru yang bersertifikat, hehehe. Tapi yang menyenangkan ada proses berpikir dan merasakan saat belajar. Mau belajar apa dulu, dari mana, bagaimana caranya, berapa lama, kapan saja, setelah ini apalagi, dan seterusnya. Kita jadi lebih fleksibel mengukur dan mengapresiasi diri. Kadang, dalam kursus guru sudah memberikan materi kedua saat yang pertama belum kita kuasai dengan baik. Belum ‘klik’. Wajar saja karena ada tuntutan kurikulum dan waktu. Jalan tengahnya tentu mengkombinasikan otodidak dan berguru. Selain bisa berpikir dan mengatur diri, adanya guru jelas dapat memberikan ilmu lebih berikut umpan balik berupa kritik dan masukan yang kita butuhkan untuk mengembangkan permainan kita.

Jadi, selamat belajar gitar klasik.

Oya, mohon maaf jika artikelnya kurang jelas, maklum lagi proses belajar juga

cara bermain gitar calsik

BELAJAR GITAR AKUSTIK UNTUK PEMULA

Belajar gitar akustik untuk pemula harus tepat waktu. Sebelum belajar bagaimana membentuk akord dan melodi, Anda harus belajar nama-nama bagian-bagian dari gitar Anda, bagaimana string dari lagu gitar, dan cara membuat catatan. Tanpa pengetahuan dasar, Anda akan kesulitan untuk mempelajarinya. Hal ini dapat membahayakan kemajuan Anda sebagai gitaris. Berikut adalah beberapa keterampilan yang harus anda pelajari sebelum benar-benar memulai dengan pelajaran akustik gitar Anda.
Pelajari tentang bagian-bagian dari gitar. Mengetahui istilah-istilah pada gitar sangat penting untuk Anda agar bisa memainkannya, tune, dan bahkan berbicara tentang gitar Anda. Berikut adalah beberapa bagian penting dari gitar: pasak tala adalah enam pasak dekat ujung gitar Anda yang dapat diubah untuk menyetel string individu. Lubang suara adalah lubang bundar di tubuh gitar Anda. Tanpa bagian ini, gitar Anda akan terdengar jauh lebih tenang dan kurang resonansi daripada sekarang.
Pelajari nama-nama string. Nama-nama string pada gitar - dari atas ke bawah - adalah E, A, D, G, B, dan E. Mengingat nama-nama ini akan membantu Anda menyetel gitar dan membaca musik lebih efisien.
Pelajari cara untuk menyempurnakan. Tuning bisa sangat sulit bagi orang yang baru belajar gitar akustik. Anda mungkin perlu bergantung pada guru atau teman yang bisa bermain gitar untuk membantu Anda dalam beberapa waktu. Meskipun demikian, sebagai pemula, Anda harus selalu memperhatikan bagaimana guru atau teman anda melakukannya. Belajar dengan meniru, dan mencoba untuk mengembangkan telinga yang baik untuk menentukan apakah suaranya sudah sesuai atau out of tune.
Pelajari cara kerja frets. Frets adalah garis logam kecil sepanjang leher gitar Anda.Dengan menempatkan jari Anda di antara baris-baris logam, Anda dapat menghasilkan catatan. Mungkin diperlukan beberapa waktu sampai jari-jari Anda menjadi cukup kuat untuk menekan senar dengan baik. Hal ini dapat sangat merepotkan ketika belajar akord yang lebih sulit. Pelatihan jari-jari Anda untuk menjadi kuat dan tangguh bisa membuat frustasi pada awalnya, tetapi dalam waktu singkat tangan Anda akan digunakan untuk bermain bahkan untuk kord yang paling sulit.
Cara memetik dan memilih. Memetik dan memilih adalah dua keterampilan paling dasar yang dipelajari tangan kanan anda. Anda dapat berlatih memetik gitar bahkan sebelum Anda dapat menahan akord dengan tangan kiri Anda. Tekan ibu jari ringan terhadap string tebal pada gitar Anda, dan biarkan berjalan lancar dan cepat di semua senar. Praktekkan teknik ini sampai Anda belajar bagaimana keras atau lunaknya Anda harus menekan agar petikan anda terdengar baik. Picking bisa dilakukan dengan menekan ibu jari ringan pada satu string dan bergerak ke arah bawah.
Ini adalah beberapa keterampilan dasar dalam belajar gitar yang Anda perlukan untuk mengembangkan, dan merupakan elemen penting dari setiap pelajaran dalam belajar gitar akustik untuk pemula. Dengan keterampilan ini dipraktikkan dan dipahami, Anda dapat beralih ke teknik yang lebih maju, dan benar-benar mulai memainkan gitar Anda.